Sabtu, 12 Maret 2011

tentang kamu


Sayang, sekedar mengingatmu membuatku rindu
masihkah kamu mau memeluk atau sekedar mencium pipiku?
Sayang, saatku sendiri aku ingin km menemaniku
apakah kamu tak keberatan menyisihkan sedikit waktumu untukku?
Sayang, saat hpku bergetar taukah kau aku berharap kau yg mengirimiku sms
sudikah kamu menanyakan kabar atau kegiatan apa yg aku lakukan hari ini?
Sayang, aku tak pernah tau mengapa hati ini tetap memilihmu
dan apakah kamu merasakan hal yg sama denganku?


Cerita singkat
Part #1

Malam itu kamu kembali mengajakku untuk bertemu, ya akupun lupa sudah ajakan yg keberapa kalinya itu, kadang aku salut, kamu tak pernah bosan melakukannya, entah karna penasaran atau apalah tujuannya, aku tak begitu paham dan aku juga tak mau terlalu memikirkannya..
Setelah berfikir sejenak akhirnya akupun setuju untuk bertemu. Jantungku mulai berdegup tak karuan memikirkan kata pertama apa yg akan aku ucapkan, bagaimana rupanya, baikkkah ia sebaik ia di ketikkan smsnya selama ini? Aah mengapa aku jadi begini, bukankah kita pernah bertemu sekali di depan warung kecil yg mempertemukan aku denganmu, tapi itu sudah sangat lama dan akupun hanya melihatnya sekilas. Wahai waktu, aku ingin kamu memperlambat putaranmu, aku mohon kali ini saja..
Ya aku mulai menunggu didalam kamar, tapi kamu tak kunjung datang. Aku mulai gelisah, mungkin kamu lupa, tapi kurasa itu tak mungkin. Lama tak jua datang dan akupun tetap menunggu..
Telepon genggamku bergetar, sesuai dugaanku ya itu benar ada pesan darimu. Kamu bilang kamu sudah dibawah, aku keluar balkon dan aku melihatmu berdiri didepan pagar kosku. Aku berkata padamu iya sebentar aku turun (aaaah ternyata itu kata pertama yg aku ucapkan padamu)..
Kamu menyapaku satu kata, ya hanya dengan kata “hei”. Aku bilang ayo kita duduk disitu, *sambil menunjuk bangku kosong dipojokan tembok usang itu. Kitapun duduk berdampingan, aku merasakan detak jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya..
Perbincangan mengalir begitu saja diantara kita, seolah kita sudah sejak lama saling mengenal. Sosokmu membuatku nyaman, aku ingin kita tetap begini malam ini, bercerita tentang kita dan saling menilai satu sama lain. Taukan kamu, dengan segala kecuekanmu itu kamu terlihat menarik dimataku :)
Waktu sepertinya tak berpihak pada kita, ya kamu harus pulang dan aku harus kembali naik ke kamarku. Tak lupa aku mengucapkan selamat malam, kamupun membalasnya dengan kata “terimakasih ya untuk malam ini”. Oh tuhan aku suka kata-kata itu, tanpa sadar sepertinya aku juga mulai suka..kamu..


Part #2

Didalam kamar aku tak henti-hentinya tersenyum, salah tingkah memikirkan kejadian tadi. Tak peduli apa kata teman”ku yg melihat, yang aku peduli hatiku mulai merasakan hal yg beda, yaaaa aku jatuh cinta <3. Aku tak kuasa menyembunyikan rasa, kupeluk gulingku berharap itu kamu, terus dan terus kumemikirkanmu hingga akupun terlelap..
Alarmku berbunyi membangunkan aku dari istirahat panjangku, ya hari sudah pagi, terimakasih tuhan, aku masih bisa merasakan rasa yg sama seperti sebelum aku terjaga tadi malam :). Ah sedang apa kamu pagi ini, sudahkah kamu bangun dan merasakan hangatnya matahari pagi ini. Selamat pagi sayang! upsss mungkin aku sudah gila, semenjak kapan aku ingin memanggilmu sayang? Mungkin otakku belum begitu sadar, ya sebelum aku lebih gila lagi lebih baik aku mandi..
Hari ini tak seperti biasanya, aku lebih memilih untuk tersenyum daripada harus bercanda atau sekedar bersenda gurau dengan teman-temanku. Rupanya mereka melihat ada yg ganjil denganku hari ini. Biarlah, aku tak mau banyak berkomentar, biar mereka dengan pikirannya masing-masing menilai keganjilan ini. Aku hanya ingin merasakan ”rasa” ini, yg aku tau aku hanya ingin bertemu kamu..lagi..


Part #3

Kamu menghubungiku meminta untuk bertemu malam ini, jelas aku langsung setuju :). Aku menunggu dan benar kamu datang. Dengan baju hitam itu kamu terlihat jauh lebih menarik dari hari kemarin, aku suka gayamu, sikap cuekmu masih jelas terlihat..tapi aku suka :)..
            Kamu memberikan coklat untukku, dengan cueknya kamu memberikannya ke genggaman tanganku, aku pun menerimanya dan meletakkan coklat itu di sampingku. Aku berucap dalam hati ”oh tuhan semoga cintaku tak seperti coklat, manis namun terasa pahit di akhirnya, amin” ..
            Ditengah perbincangan tiba-tiba kamu mengatakan kata-kata yg aku tau, pasti kamu berusaha mati-matian untuk mengucapkannya. Aku meminta waktu, tapi kamu bilang kamu ingin tau jawabannya malam ini juga, aku bingung harus menjawab apa, sepertinya terlalu cepat, tapi aku tau pasti tuhan memiliki rencana indah untukku. Setelah berfikir beberapa saat, akupun akhirnya menjawab ”iya”. Dengan lugu kamu mengucapkan ”alhamdulillah”, haha aku tertawa lirih, ”knp bilang alhamdulillah tanyaku?”, kamupun menjawab ”lega, akhirnyaaa”. Ada senyum yg terpancar dari bibirmu, ya aku suka melihatnya. kamu memegang pipiku lalu menciumku lembut, waktu berdekatan aku bisa mencium aroma tubuhmu dengan jelas. Rasanya ingin tetap begini, aku bahagia karna akhirnya aku benar-benar dapat memanggilmu sayang :)..


#part 4
Perpisahan

Kamu yg dulu kukenal dengan baik, berubah jadi sosok yg tak ku kenal. Iya aku tidak pernah benar-benar mengenalmu. Kamu seperti mahluk luar angkasa, entah berasal dari mars atau venus. Kamu yg kukenal dulu selalu menyapaku hangat, tapi sekarang, kamu mengacuhkanku dengan sangat. Pernah di hari ulang tahunmu yg ke 20, aku mengirimimu pesan singkat, aku bilang ”selamat ulang tahun, jadilah kamu yg ku kenal dulu, kamu bilang maaf kalau aku berubah”. Tapi mana arti maafmu? semua seolah hanya kata-kata yg tak berarti untukmu.
Waktu terasa begitu singkat, kamu yg dulu memilih aku, kini memilih pergi meninggalkanku. Sakitnya jelas masih bisa kurasakan, sedih, hancur, bingung, tanpa pegangan, ya aku sendirian. Aku galau bila harus menyadari bila kini kita telah berpisah. Kamu telah memilih jalanmu sendiri, meninggalkan aku yg selama ini ternyata hanya menjadi beban untukmu, air mata berulang kali ku seka dari kedua mata sembabku, kali ini aku benar-benar merasa ”kehilangan”..
Banyak pertanyaan mulai menyeruak di ottakku, mengapa kamu tak mempertahankan aku, mengapa kamu dengan mudahnya mengakhiri ini semua, mengapa kamu memberikan keputusan dengan begitu angkuhnya, mengapa kamu menjadikan aku pesakitan cinta yg galau, aaaaargh terlalu banyak kata mengapa..


 #part 5
moving on

Aku tidak bisa terus menerus seperti ini, aku pasti bisa melewati ini, aku akan bahagia dengan atau tanpa kamu. Haha seperti orang bodoh berusaha bangkit walaupun aku tau tongkat peganganku hilang, tapi bukankah aku masih memiliki kedua kaki yg tentu saja bisa kugunakan untuk berjalan, kondisiku buruk hari ini setelah kejadian semalam, tapi aku tetap berusaha menyemangati diri sendiri, terus dan terus tak pernah henti :D
Walaupun tidak hari ini, pasti besok keadaanku akan membaik, aku tau aku belum bisa berjalan, apalagi berlari. Tapi setidaknya aku bisa merangkak untuk sementara waktu, ya menyedihkan memang, aku begini hanya karna kamu. Lagi-lagi aku berusaha menyemangati diriku sendiri, aku tau ini tidak akan berlangsung lama..
Hari ke hari aku mulai merasa membaik, ya memang aku belum bisa melupakan tentang kamu, karna aku tau itu butuh waktu. Kamu terlalu indah buatku, semua tentangmu membuatku jatuh cinta. Bagaimanapun keadaanku saat ini, aku masih bisa merasakan jatuh cinta seperti waktu awal kita bersama dulu. Sedih memang mengingat yg kurasakan justru patah hati, tapi aku tak ingin membenci. Aku senang setidaknya aku sudah bisa menerima kenyataannya bahwa kini aku tak lagi bersama ”kamu”..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar