Rabu, 27 Juni 2012

Pecinta Malam

Aku tak tau harus mulai dari mana, yang kudapati kini aku bahagia! :’)))

Ya, aku baru saja jatuh cinta (lagi). Perasaan ini, desir-desiran halus ini, dag dig dug yang menghujani jantungku berkali-kali, serta senyumku yang tak mau reda. Aku tau dialah orangnya.

Siapa orangnya? Kalian harus tau, dia adalah lelaki yang mencintai malam, penikmat sunyi dan sendiri, serta pengagum bintang. Dia mengetuk hatiku dengan caranya bertutur kata, lelaki baik itu menawariku senyum dan selalu menjatuhkan warna senja di pipiku. Aku tak dapat menjabarkan keindahannya, karena dia terlalu indah untuk diindahkan :')))

Jarak? Ya, kami terhalang jarak, tapi yang terpenting adalah hati kami tak berjarak. Dekat dan saling memeluk erat. Mungkin jarak memberi kesempatan kepada kami untuk terus merindu, terus dan tak kenal waktu. Rindu ini akan terus ku pupuk agar kelak berbuah kecup dan peluk. Bagaimana dengannya? Aku harap dia juga melakukan hal yang sama, seperti aku :')))

Dia mengajarkanku untuk percaya, bahwa cinta ini layak dijaga. Dan ya, dia itu kamu f!

Jumat, 22 Juni 2012

Hai, kamu :))

Hai, kamu :))
Bagaimana kabarmu disana? Aku harap kamu baik-baik saja. Aku ingin memastikan bahwa kamu-baik saja, karena keadaanku selalu kembali membaik setelah mengetahui bahwa kamu baik-baik saja. Hey sudah berapa kali aku mengulang kata baik? Banyak kurasa. Miris mengkhawatirkan keadaanmu sementara keadaanku sendiripun aku tak peduli. Kamu? Entah mengkhawatirkan keadaanku disini atau tidak. Semoga iya, ah tapi aku tak ingin berharap banyak.
Pengharapan? Iya aku kini terlalu berhati-hati menjaga hatiku dari rasa itu. Pengalaman sebelumnya mengajarkanku banyak hal. Tenntang memilih bertahan dengan pengharapan atau berhenti dengan kepastian (walaupun menyakitkan). Ya, aku bukan ingin mengulang perdebatan kita tentang ini, aku hanya ingin mengingatkan hati dan otakku untuk lebih memiliki jarak dengan hatimu. Jarak adalah satu-satunya pertahanan yang dapat ku jaga.
Ku beri tahu sedikit rahasia, selama ini aku tak pernah benar-benar lupa. Jika kamu mengira bahwa aku sudah melupakanmu itu hanya suatu kepura-puraan. Kini aku hanya ingin mencoba mengembalikan semua seperti awalnya, hubungan baik kita tanpa ada embel-embel perasaan. Pertemanan yang kita jalin sebelumnya menyadarkanku bahwa ada yang lebih penting dari egoku untuk memilikimu, karena aku tau kamu tak pernah benar-benar menginginkanku untuk mendampingimu.
Hai, kamu! Disini masih ada aku yang siap menyediakan bahu dan telinga untukmu. Tenang saja, aku sudah berdamai dengan hatiku, kamu bisa bersandar sambil bercerita semaumu tanpa takut menyakitiku. Bahkan jika kamu bercerita tentang wanitamu saat inipun aku sudah cukup tenang dan menerima. Kamu tau, tetap bisa menemanimupun sudah lebih dari cukup untukku. Setidaknya aku ingin menjadi rumah tempatmu pulang untuk membagi lelah.
Ya, kamu. Aku ingin kamu tau bahwa kamu selalu memiliki aku. Silahkan datang padaku kapanpun kamu butuh teman untuk berbagi keluh kesah maupun sedikit mengulas kenangan. Kita masih teman bukan? :))