Hai, kamu
:))
Bagaimana
kabarmu disana? Aku harap kamu baik-baik saja. Aku ingin memastikan bahwa
kamu-baik saja, karena keadaanku selalu kembali membaik setelah mengetahui
bahwa kamu baik-baik saja. Hey sudah berapa kali aku mengulang kata baik?
Banyak kurasa. Miris mengkhawatirkan keadaanmu sementara keadaanku sendiripun
aku tak peduli. Kamu? Entah mengkhawatirkan keadaanku disini atau tidak. Semoga
iya, ah tapi aku tak ingin berharap banyak.
Pengharapan?
Iya aku kini terlalu berhati-hati menjaga hatiku dari rasa itu. Pengalaman
sebelumnya mengajarkanku banyak hal. Tenntang memilih bertahan dengan
pengharapan atau berhenti dengan kepastian (walaupun menyakitkan). Ya, aku
bukan ingin mengulang perdebatan kita tentang ini, aku hanya ingin mengingatkan
hati dan otakku untuk lebih memiliki jarak dengan hatimu. Jarak adalah
satu-satunya pertahanan yang dapat ku jaga.
Ku
beri tahu sedikit rahasia, selama ini aku tak pernah benar-benar lupa. Jika
kamu mengira bahwa aku sudah melupakanmu itu hanya suatu kepura-puraan. Kini
aku hanya ingin mencoba mengembalikan semua seperti awalnya, hubungan baik kita
tanpa ada embel-embel perasaan. Pertemanan yang kita jalin sebelumnya
menyadarkanku bahwa ada yang lebih penting dari egoku untuk memilikimu, karena
aku tau kamu tak pernah benar-benar menginginkanku untuk mendampingimu.
Hai,
kamu! Disini masih ada aku yang siap menyediakan bahu dan telinga untukmu. Tenang
saja, aku sudah berdamai dengan hatiku, kamu bisa bersandar sambil bercerita
semaumu tanpa takut menyakitiku. Bahkan jika kamu bercerita tentang wanitamu
saat inipun aku sudah cukup tenang dan menerima. Kamu tau, tetap bisa
menemanimupun sudah lebih dari cukup untukku. Setidaknya aku ingin menjadi
rumah tempatmu pulang untuk membagi lelah.
Ya,
kamu. Aku ingin kamu tau bahwa kamu selalu memiliki aku. Silahkan datang padaku
kapanpun kamu butuh teman untuk berbagi keluh kesah maupun sedikit mengulas
kenangan. Kita masih teman bukan? :))
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus