Datanglah,
walau hanya mengetuk pintu lalu pergi lagi. Tak apa, aku tahu kakimu lebih
bahagia melangkah menjauh ketimbang menghampiri.
Pulanglah,
walau hanya mengintip jendela lalu bersembunyi. Tak apa, aku tahu bayanganmu
sekalipun tentunya tak sudi tertangkap retinaku.
Kembalilah,
pastikan aku baik-baik saja. Walau kamu tahu, tentunya keadaanku akan jauh dari
kata baik.
Jangan
banyak bertanya mengapa. Anggaplah kali ini aku memaksa. Sudah, lakukan saja.
Berhenti bertanya, cukup lakukan untukku; sekali ini saja.
Setidaknya,
kamu pernah berpikir untuk datang. Setidaknya, kamu pernah berpikir untuk
pulang. Setidaknya, kamu pernah berpikir untuk kembali. Setidaknya, kamu pernah
menuju ke sini. Setidaknya, kamu pernah begitu dekat, walau aku dan kamu tidak
saling melihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar