Jumat, 13 Juni 2014

Impulsif

Mau tau apa kamu tentang hidupku sekarang? Setelah puas kamu hancurkan, tega-teganya kamu tertawakan aku dengan begitu jumawanya.

Merasa hebat? Merasa menang? Jika hadiahnya adalah kesakitanku, kamu jelas senang.

Lupa? Bahkan ingatanku belum cukup tua untuk berhenti mengingat. Perlakuan naifmu tersimpan dalam memori otakku. Berputar dengan sendirinya tanpa ku perintah. Setiap detail dalam detiknya, membunuhku perlahan.

Sayangmu impulsif. Membahagiakan yang mana? Jika yang kau maksudkan adalah menyengsarakan, kamu berhasil. Selamat.

Aku mengenangmu dalam benci. Dan akan tetap seperti ini, sampai mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar