Mau tau apa
kamu tentang hidupku sekarang? Setelah puas kamu hancurkan, tega-teganya kamu
tertawakan aku dengan begitu jumawanya.
Merasa
hebat? Merasa menang? Jika hadiahnya adalah kesakitanku, kamu jelas senang.
Lupa?
Bahkan ingatanku belum cukup tua untuk berhenti mengingat. Perlakuan naifmu
tersimpan dalam memori otakku. Berputar dengan sendirinya tanpa ku perintah.
Setiap detail dalam detiknya, membunuhku perlahan.
Sayangmu
impulsif. Membahagiakan yang mana? Jika yang kau maksudkan adalah
menyengsarakan, kamu berhasil. Selamat.
Aku
mengenangmu dalam benci. Dan akan tetap seperti ini, sampai mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar